Jumat, 31 Mei 2013

Tribute to Bra

Tribute to Bra
Pernah baca sejarah bra? Kalau belum, coba baca sendiri deh. 
Dari sejarahnya, kamu akan tahu ada banyak kontroversi 
mengenai bra, mulai dari bentuk, konsep, 
fungsi, sampai perdebatan wajib pakai atau tidak. 
Bra adalah barang sepele yang selalu dipertentangkan. 
Entah kalian pernah merasakan (untuk pemakai bra) kalau sebenarnya 
bra kadang bikin kita terkekang dan susah bernapas. 
Tapi kalau tidak menggunakannya, akan dianggap melanggar norma, 
tidak bermoral, dan semacamnya. 
Ada banyak perbedaan pendapat mengenai apakah bra 
dipakai karena pilihan atau karena kebutuhan.
Hal lucu lainnya adalah sebagian orang kadang melihat bra sebagai 
benda yang tabu bahkan menjijikkan. 

Pernah suatu hari saya menggambar kacamata yang kata temanku
 lebih mirip bra, dan saya dianggapnya CABUL. Hehehe…

Tribute to Bra ini murni karena saya senang dengan bentuk bra. 
Terlepas dari isu yang melekat dengan bra itu sendiri, 
mau pakai atau tidak, mau jijik atau menganggap saya cabul, terserah. 
Kenapa harus selalu serius? ;)


 Bra Pocketbook 1
Isi 100 halaman
Harga Rp.20.000
Sampul : Doodle mix Papercut by Ekbess

 Bra Pocketbook 2
Isi 100 halaman
Harga Rp.20.000
Sampul : Doodle mix Papercut by Ekbess

 Bra Pocketbook 3
Isi 100 halaman
Harga Rp.20.000
Sampul : Doodle mix Papercut

 Mini Pocketbook Pink
Isi 150 halaman
Harga Rp.10.000 
Sampul : Papercut + Quotes 


 Mini Pocketbook Yellow
Isi 150 halaman
Harga Rp.10.000
Sampul : Papercut + Quotes
 
 Mini Pocketbook Blue
Isi 150 halaman
Harga Rp.10.000
Sampul : Papercut + Quotes



Bra Post Card
1 paket berisi 4 lembar kartu pos dengan gambar dan quotes berbeda
Harga Rp.2.500/lembar  |   Rp.7.500 / paket




Untuk pemesanan silahkan hubungi:
WA : 08981826694
Line : ekbess_camane
Twitter : @ekbess

Kamis, 30 Mei 2013

Handmade Pocketbook : Jumadeng's Design







Special pocketbook, only one, just for you! ;)
Isi : 100 halaman
Sampul desain oleh Jumadeng
Dengan lapisan laminasi plastik
Harga Rp.20.000 / pocketbook


Untuk pemesanan silahkan hubungi:
WA : 08981826694
Line : ekbess_camane
Twitter : @ekbess

Rabu, 15 Mei 2013

Blank Pocketbook





Hola... Hola... 
Bagi kamu yang suka menggambar dan ingin memiliki pocketbook 
dengan sampul gambarmu sendiri, kini Camane Craft menyediakan blank pocketbook. 
Seperti contoh di atas, semua sampul pocketbook ini adalah  buah tangan Yufinats
Camane Craft hanya mencetak dan membuatkan pocketbooknya.
Cukup mengirimkan file JPG gambar kamu 
dan kirimkan ke email : ekabessewulandari@gmail.com
Oya ongkos pembuatannya hanya Rp.15.000 per buku 
dan minimal pesanan 4 buah buku. 
Isinya 80 halaman dengan sampul yang dilapisi laminasi sehingga tidak mudah rusak :)

Kontak Pemesanan : 08981826694 (sms | WA | Line)
 @ekbess

Selasa, 14 Mei 2013

Cara membuat kompos dengan keranjang takakura



Kali pertama saya dengar nama keranjang takakura disebut-sebut itu tahun 2011 akhir. Waktu saya ikut program kampus Kuliah Kerja Nyata Kemitraan dengan Walikota Makassar dengan tema "Penanganan Sampah Kota". Sebagian ceritanya pernah saya tulis di sini. Saat itu saya mengunjungi rumah salah satu ketua RT di Kelurahan Rappocini untuk tanya-tanya soal penanganganan sampah di lingkungannya. Pak RT inilah yang bercerita kalau dia sendiri di rumahnya sudah membuat keranjang takakura. Saat saya bertanya "Apa itu Pak?" Ini Pak RT malah balik bertanya "Hah? Mahasiswa tidak tahu keranjang takakura?"
Wui ih... Ini Bapak kira mahasiswa tahu segalanya kah???
Sejak itu saya mulai cari tahu sana-sini dan berniat membuat sendiri di kamar kos ku. Tapi waktu itu kamarku terlalu sempit dan barangnya penuh sana sini, tak ada tempat tersisa. Barulah sekarang saya bisa membuatnya, setelah punya spca lebih di rumah baru ;)
Keranjang Takakura adalah keranjang pembuat kompos yang praktis dan ringkas. Nama keranjang ini diambil oleh pembuat pertamanya yaitu Koji Takakura dari Jepang.
Senangnya karena sampah-sampah sayuran sudah ada tempat buat menampungnya jadi tidak usah dibuang. Kompos sangat baik untuk tanah dan tanaman, daripada terus membeli, lebih baik bikin sendiri... ;)

Alat dan Bahan :
- Keranjang dengan banyak lubang (kebanyakan memakai keranjang cucian yang ada penutupnya, termasuk saya)
- Kardus bekas (ukurannya disesuaikan dengan keranjang)
- Sekam (kulit padi-padian yang bersisik, kering, dan tidak untuk dimakan)
- Jaring plastik dengan pori kecil (kemudian dijahit segi empat untuk dijadikan bantalan sekam)
- Kain penutup untuk keranjang
- Kompos organik (yang bentuk cair juga bagus) ini tak perlu banyak.

Cara membuat:
1. Persiapkan 2 buah bantal sekam. Caranya jahit jaring segi empat lalu masukkan sekam ke dalamnya, tidak perlu banyak. Ukuran bantalnya sesuai dengan ukuran keranjang. Kita membuat 2, untuk alas paling bawah dan satunya untuk menutup setelah dimasukkan sampah organik. Sekam berfingsi sebagai penyerap air dan membuat bau sampah tidak keluar.
2. Masukkan kardus bekas ke dalam keranjang dan lekatkan di sisi mengelilingi keranjang, ini berfungsi sebagai pelapis dari udara langsung dari luar dan mencegah gangguan seperti serangga, tikus, dan semacamnya masuk ke dalam keranjang. Juga air tidak merembes keluar dari keranjang.
3. Mulai membuat kompos tapi jangan lupa menyimpan bantal sekam terlebih dahulu di dasar. Lalu lapisan pertama campuran sekam dengan tanah plus kompos. Kompos di sini berfungsi sebagai starter. Lalu mulai masukkan sampah organik dapur :) Ingat kecuali KULIT JERUK dan TULANG (yang mengandung protein) akan memperlambat proses pembuatan kompos. Komposisi tanah dan sampah organik itu 1:1 dan
4. Lapisi penutup keranjang dengan kain.

Berikut tips yang saya copy dari Green Kompasiana:


1.  Keranjang ini cocok untuk keluarga kecil atau anak kost/single.  Keranjang malahan bisa disimpan dalam kamar kost, walaupun saya tidak sarankan karena kadang keranjang didatangi semut-semut.  Simpan keranjang di tempat teduh.  Jangan lupa menyapu area bawah keranjang secara berkala supaya tidak banyak semut atau ceceran sekam disekitarnya.
2.  Sampah yang dimasukkan keranjang sebaiknya berupa daun-daunan/sayuran/buah.  Tidak disarankan membuang sisa-sisa protein/tulang/ayam/ikan/daging walaupun beberapa orang mencoba membuangnya di keranjang takakura dengan hasil yang bagus.   Keranjang yang berfungsi baik pembusukan berjalan cepat, tidak berbau, suhunya hangat.  Malahan pada pagi hari kalau keranjang dibuka terlihat keluar uap hangat.    Iris-iris sampah supaya penguraiannya cepat.
3.  Buang sampah organik dapur dibaskom saringan dalam bak cuci piring.  Biarkan sampah terguyur air cucian piring.  Tutup dengan penutup.  Gunanya supaya sampah sayuran tercuci dan telur-telur lalat tercuci untuk mencegah tumbuh belatung di keranjang takakura.
4.  Kalau sampah di baskom saringan sudah penuh baru masukkan ke dalam keranjang takakura.  Tutupi lagi dengan sekam baru beberapa sekop.  Ini membuat pembuangan sampah lebih praktis (misalnya 2 kali sehari).  Prinsip dalam membuat kompos adalah ‘bom organik’ yaitu membuang sampah dalam jumlah besar setiap kalinya, daripada membuang sampah sedikit-sedikit ke dalam keranjang.  Setelah itu guyur sampah dengan air sedikit saja supaya pembusukan terjadi.  Lebih bagus kalau airnya cucian beras atau air manis/gula.
5.  Perhatikan perbandingan sekam/tanah dengan sampah, harus seimbang.  Kalau isi keranjang mulai penuh atau berair masukkan sekam dan tanah yang baru.  Lama kelamaan anda akan bisa mengira-ngira supaya pengomposan terus terjadi.
6.  Kalau proses pengomposan terjadi dengan baik, sisi luar keranjang akan terasa hangat kalau disentuh.  Karena proses pengomposan ini ‘aerob’ atau membutuhkan oksigen, isi keranjang sebaiknya diaduk-aduk dengan sekop tangan setiap hari.
7.  Kalau keranjang sudah penuh (cukup lama, bisa 3-4 bulan tergantung volume sampah anda) biarkan saja keranjang ini dan gunakan keranjang lain untuk membuang sampah anda (jadi buat dua keranjang takakura).   Kompos didalam keranjang pertama lama kelamaan akan mengering dan terperam.  Kalau sudah kering isi keranjang ini bisa dihamparkan disekitar pohon buah anda atau untuk tanaman hias setelah terlebih dahulu dicacah (saya tidak melakukannya, tapi langsung disebar).
8.  Cara lain isi keranjang yang sudah penuh dituang keatas karung plastik.  Sampah yang belum terurai dimasukkan lagi kedalam keranjang.   Sampah yang sudah terurai (kompos) diangin-anginkan diatas karung plastik di tempat teduh sampai mengering (jangan dijemur) kurang lebih seminggu.  Kalau sudah kering bisa disebar di kebun anda.
Selamat mencoba!!

Berikut juga video tutorial yang lumayan jelas dari Klinik Tanaman :





Kamis, 02 Mei 2013

Camane's Sticker

Yey... Yey... akhirnya terwujud, setelah sekian lama mendambakan memiliki sticker alias etiket bergambar logo Camane. ;)
Sebenarnya kalau mau saya bisa membuatnya sendiri, ada begitu banyak perecetakan digital berseliweran di Makassar. Meski murah, tapi tetap saya lebih suka sama kualitas stiker yang dicetak manual. Lem perekat stikernya lebih kuat dan warnanya yang jelas bikin saya suka. Saya sendiri memiliki teman yang memilih menghidupi hidup dari hasil menyablon. Tapi rata-rata menolak jika harus menyablon kertas atau stiker.

Konon bahannya berbeda dan baunya menusuk minta ampun, bisa bikin mata perih dan batuk. Maka bersabarlah saya, toh saya juga belum butuh amat dan uang juga tak banyak. Sampai suatu hari, setelah sekian lama saya bertemu kembali dengan teman saya, Reppeckh Harkor begitu saya memanggilnya karena dia penyuka lagu hardcore, dan memang memiliki band hardcore :)



Lama menghilang dari peredaran (kokira kaset???) ternyata Reppeckh sudah memilih berdomisili di Maros, lumayan jauh dari Makassar. Di Maros dia membuat kios sendiri yang ia beri nama Vandals Shop. ;)
Di Vandals Shop, selain menjual berbagai music merchandise, dia juga menerima pesanan sablonan. Juga ternyata dia sedang menekuni usaha membuat lampion dari benang, wuishhh...

Stiker Camane ini disablonkan manual oleh Reppeckh. Saya suka sekali karena saya cukup mengiriminya logo camane, selanjutnya dia yang kreasikan sendiri. Logo ini saya gambar sendiri loh, hehehe. Kurni yang mengubahnya menjadi file png sehingga bisa diaplikasikan dalam file digital. Semalam, saya langsung menempelkan beberapa stiker camane ini di kertas alas kue nan cantik ini. Rencananya akan menjadi penghias kemasan untuk beberapa produk camane. Tapi lumayan juga jadi penghias pintu kamarku hehehe... ;)
Oya, kalau ada yang berminat membuat stiker seperti ini melalui Reppeckh, harganya kisaran 75-85 ribu per 100 lebarnya. Tergantung ukuran dan berapa jenis warna yang anda inginkan. ;)



Beberapa dari stiker ini akan saya jadikan sebagai bahan donasi untuk membuat kembali kelas-kelas craft gratis di Recycle and Craft Shop yang akan kembali kubukan bulan Juni nantinya. Ciayaouu...

Rabu, 01 Mei 2013

Surat untuk teman-teman di Komunitas Qui Qui

Halo teman-teman yang memiliki empat jari aktif super magic, cantik dan ganteng. Dengan berat hati saya mengucapkan mohon maaf, tidak bisa lagi bergabung dalam kegiatan rutin Komunitas Qui Qui. Tentu saja ini menjadi hal yang cukup berat dan saya sudah mempertimbangkannya dengan matang super matang :)
Kurang lebih seperti ini alasan saya. Sejak memutuskan mencicil rumah patungan bersama mamaku, saya harus memutuskan untuk mengurangi kegiatan yang menurut saya semuanya menyenangkan. Sejak tahun lalu saya sudah berhenti dinafkahi total sama orang tua. Tentu saja saya cukup kelabakan, mengingat ini hal yang baru bagi saya, bertahan hidup dengan usaha sendiri. Maklum, anak bawang yang baru mau belajar tentang hidup.
Dari sekian banyak pilihan rutinitas kegiatan menyenangkan yang kujalani selama ini, seperti jalan-jalan, menonton film, ber-craft ria, merajut bersama teman-teman Qui Qui, membuat zine, blogging, mengerjakan penelitian untuk skripsi seputar lontara pabbura (terutama ini), menanam tanaman di samping rumah, belajar memasak, dan masih ada beberapa lagi, termasuk bekerja serabutan untuk menyicil rumah dan memenuhi kebutuhan pokok buat hidup. Saya sadar terlalu banyak mau tapi waktu dan tenaga saya tidak pernah cukup, hehehe. Hidup adalah pilihan, dan saya harus memilih (aduh mulaimi berkaca-kaca mataku, lebay-ku hehehe). Saya memutuskan untuk sementara mengurangi kegiatan menyenangkan itu, dan memilih beberapa untuk diteruskan. Sempat saya berpikir, betapa jahatnya saya, setelah banyak mendapat banyak pelajaran dari komunitas ini, tiba-tiba main kabur saja. Tapi saya merasa tidak punya pilihan. Saya sadar terlalu banyak keinginan, tapi terbiasa memilih jalan sendiri, jadi mohon maaf yang sangat besar dengan keputusan saya ini.
Beberapa hari lagi, kontrak kerja saya sebagai pustakawan menggantikan kak Marnie akan berakhir. Selanjutnya saya berencana membuka kembali kios Recycle and Craft di rumah saya yang jauh di sana, hehehe. Dan itu akan banyak menyita waktu saya. Saya tidak enak, sudah berapa kali tidak sempat hadir dalam kelas maupun piknik. Jadi, kurang lebih begitulah... Semoga dimaklumi dan dimengerti.
Oya, mengenai tugas saya mengatur pasar craft di Yarn Bombing nanti, tetap akan saya selesaikan. Saya sudah menghubungi beberapa teman yang siap mengisi booth tersebut.
Oya kalau keputusan saya dianggap salah, mohon masukannya...
Saya senang sudah menjadi bagian dari komunitas keren ini :*

_Ekbess yang lagi galau, hehehe...