Selasa, 18 November 2014

Rabu, 12 November 2014

Pocketbook untuk Revius






Order via WA 089181826694

Kipas Daun Lontar Isi Puisi Bugis Aksara Lontara








Kipas dari Lontara Project
Kutulis menggunakan alat solder
Spesial untuk Shanti Yani (Perdu Liar)

KA          Katie ri pammulanna
                benngakak nawalekna
                lebba temmagagangka
                (Emas (kebaikan) pada mulanya kuheran balasannya kebencian selalu)
GA          Garakko mellek nawedding
                tinuluk mappesona
                teano malegga
                (Buatlah kenangan agar dapat patuh dan pasrah hingga kau tak dapat dipisahkan)
NGA      Ngauni naikotona
                tungkai sengerekku
                ajak mumanennga
                (Mengakulah dan engkau jugalah yang memelihara kasihku jangan bersusah hati)
NGKA    Ngkao mappamula dimeng
                mpakkang ati goari
                aja muaggangka
                (Engkaulah yang semula mau memangku penghuni kamar, jangan bertengkar)
PA          Polenak palele winru
                tenrek kutuju mata
                padana susila
                (Aku telah menjelajah mencari rupa tak ada yang kujumpai seperti dia)
BA          Baba lengekka nabelle
                nippi tennasellawe
                kute malebba
                (Terlentang aku dikeceh mimpi, perih rasanya ku tak ingin kecewa)
MA         Mangujuwak mattekkai
                minanga nalawawak
                lempek patimamma
                (Maksudku akan menyebrangi sungai aku dihalagi banjir air perlimbahan)
MPAK   Mpangunngak lipuk rappingeng
                kuwinru topejawa
                tennariparampak
                (Kupelihara tempat  rappingeng--semacam daun pembungkus gula-- kubuat topi jawa         namun tak digunakan)
TA           Taroni kupatariang
                ale napekkuare
                pawewang mellekta
                (Biarlah aku menghindar entah bagaimana membuat goyah kasih kita)
DA          Dangkang paraja paranruk
                dimeng tenriadawang
                mellek tenrisada             
                (Harta yang menyebabkan cinta tak dibimbing keinginan tak disambut)
NA          Nae pajanenni mpunga
                malatte-lattetoni
                ri tesilipukna
                (Tetapi sudah berbunga --menjadi hal-- sudah berubah pula karena tak senegeri lagi
NRA       Nrampesai riolona
                tuwoni ri tomate
                lamaddupa penrang
                (Sampaikan dihadapannya sudah hidup si mati untuk bertemu lagi)
CA          Cappukni palek mellekna
                pettuni sengerenna
                natea ricacca
                (Rupanya telah habis rasa kasihnya putus sudah kebaikannya namun tak mau ditinggalkan)
JA           Jaruncalamua palek
                mellekna lasarawak
                nalimpo panguja
                (Jarum jala --sojo=mati-- juga rupanya kasihnya orang tamak serakah dikerumuni cercaan)
NYA       Nyawaomuware sia
                jojjong marisaliweng
                teppuduk rinyanya
                (Hanya nyawa saja rupanya menonjol nampak dari luar cepat diterima)
NCA       Ncajiassi lasarawak
                anak ri launasi
                palilina lanca
                (Melahirkan lagi si tamak serakah anak di sebelah timurnya lagi daerah Lanca)
YA           Ia teppaja usappa
                rapanna rialae
                pallangga mariang
                (Yang aku selalu cari benda yang digunakan penyanggah meriam (pedati=sama hati)
RA          Ranrukni tellenrang lai
                dimenna ri watammu
                teani ripinra       
                ( Sudah tumbuh namun belum matang kemauan yang ada pada dirimu tak mau diubah lagi)
LA           Laoni poteddung langi
                posampu temmalulluk
                lawangeng mabela
                (Berangkatlah ia berpayungkan langit berelimut dengan selimut tak kusut dengan perjalanan yang jauh -- sudah mati)
WA         Wawai mallipuk-lipuk 
                tonatingkellennge
                sara ininnawa
                (Bawalah bepergian orang yang dirudundung duka hati)
SA           Sarawaknamua palek
                nacanik pamelleri
                mappanrasa-rasa
                (Tamak serakahnya itulah berupa madu dia memuji membuat sengsara)
A             Ala naengngerrappagi
                mellekna ssagalae
                riatting rumpia
                (Apakah dia masih ingat kasih sayangnya di tetangga Rumpia-- paria=pahit)



Tutorial Daur Ulang Kertas









Saya membuat tutorial ini saat kelas daur ulang yang kunamai Recycle and Craft Dy tiap hari sabtu di minggu kedua dan keempat di katakerja.

Lebih lengkapnya lihat di Revius

Sabtu, 04 Oktober 2014

Tutorial Membuat Stempel dari Penghapus Karet alias Rubber Stamp

Siapa yang suka menggambar? Selain media kain dan kertas, penghapus karet juga bisa jadi media menggambar loh, bahkan bisa jadi sesuatu yang lebih menjadi stempel. Kamu bisa menghias amplop, diari, dan apa saja menggunakan stempel buatanmu sendiri. Lalu apa saja yang perlu kamu siapkan?

1. Penghapus karet (ukuran bebas, sesuai gambar)
2. Alat cukil kayu
3. Pensil untuk membuat gambar

Apa lagi? Ya jika sudah selesai tentu kamu butuh tinta dan bantalan stempel serta kertas untuk tes tes nantinya.

Yuk dimulai...

 Mulai membuat pola di atas penghapus. Jangan lupa untuk menebalkan tiap garisnya. Oya gambarnya juga harus dibalik layaknya cermin. Tahu lah bagaimana cara kerja stempel.

Mulai mencukil sisi penghapus yang tidak dibutuhkan dalam garis gambar untuk mode stempelnya timbul. Bentuk seluruh sisi gambar dengan irisan menggunakan alat yang runcing seperti pisau cutter. Dan seterusnya. Untuk bagian lebih lebar dan dalam gunakan alat yang melengkung ke bawah. Sedangkan yang satunya dengan betuk mata alat datar itu untuk yang lebih lebar lagi. 

Ada dua bentuk stempel yang bisa kamu coba. Pertama dengan gambar yang garisnya timbul. Sehingga menjadi stempel dengan garis sesuai gambar.  Kedua, sebaliknya garis gambar yang dicukil sehingga bentuk stempel berbentuk segi empat. 


 Nah seperti ini jadinya. Karena lupa membuat gambar yang terbalik, hasilnya setelah dibubuhi tinta stempel malah terbalik. Hiks, tapi \tak apa-apa lah.


Tattadaaaaa... hasilnya...
Selamat mencoba yah. Kalau bingung mencari alatnya di mana, kami bisa menghubungi saya melalui nomor WA 089181826694. Di @recycleandcraft shop menjual beberapa peralatan craft loh :)
 


Jumat, 22 Agustus 2014

Craft Tour : Berburu benang di Kendari

Sang Pengantin, Ayuk Rahmi Wulandari bersama Ekbess Wulandari (satu fam hehehe)

Ini untuk kedua kalinya saya mengunjungi Kendari, ibukota Sulawesi Tenggara. Kali pertama bersama Ninis dalam rangka menghadiri pernikahan Diah, sahabat kami. Kali kedua juga dalam rangka menghadiri acara pernikahan teman, Ayu. Ayu ini yang menemani saya berkeliling saat di Kendari sebelumnya, eits tidak kuduga saya kembali ke sana kemudian untuk menghadiri pernikahannya.

Saya berangkat bersama Panji dan Kurni, bertiga dari Makassar menuju Kendari. Yang menyebalkan adalah perjalanan menggunakan pesawat mestinya ditempuh kurang lebih 45 menit, akhirnya menjadi nyaris 4 jam. Saat peawat akan mendarat, cuaca sangat buruk, maka kembali lah kami atas keputuan yang diambil sang pilot ke Makassar dulu menunggu cuaca membaik sambil mengisi bahan bakar lalu kembali ke Kendari. Fyuh...

Hari pertama dan kedua saya menghadiri acara nikahan Ayu. Hari ketiga saya ke rumah Diah, saya nyaris lupa malam saat saya mengunjungi rumahnya adalah hari ulang tahunnya.

Diah, Anto, dan anaknya yang bernama Zhafirah

Aduh sahabat macam apa saya ini? Lupa membawa kado akhirnya. Esoknya Diah meminta saya mengajarinya membuat Ojodedios atau Mandala. Saya pun mengiyakan, sekalian jalan-jalan ke toko benang. Tidak banyak toko perlengkapan craft di Kendari yang kami kunjungi, dan memang tidak banyak ada. Kami hanya mengunjungi dua tempat.

Pertama, toko Mujur Jaya yang terletak di jalan Saranani no.15. Di sana stok barang untuk craft lumayan bervariasi. Hanya saja untuk benang, mereka hanya punya stok benang kinlon dan woll merek Kurnia seharga Rp.20,000,- per gulungnya. Eits... lumayan mahal menurutku sebab di Makassar saya bisa menemukan benang yang sama dengan harga Rp.10,000,- di toko Ada dan Rp.18.000,- di toko Malang. Saya hanya membeli dua gulung benang sulam seharga Rp.5000,- per gulungnya. Hanya ada dua pilihan warna. Diah mengajak saya mencari tempat lain berharap ada lebih banyak varian warna benang untuk Ojodedios kami.


 Saya paling suka tempat benangnya ini




Kedua, toko Diana Tailor. Seperti keterangan papan namanya, toko ini bisa ditemukan dalam Mall Mandonga lantai 1 blok B no.79. Di sana juga cukup lengkap, tepat di depan Diana Tailor (tanpa papan nama tapi saya yakin itu juga bagian dari tokonya, sebab penjaga tokonya adalah orang yang sama) juga ada perlengkapan craft seperti kain felt/flanel. Dan senangnya karena benang sulamnya ada banyak varian warna dan lebih murah, hanya Rp.2000,- per gulungnya.




Setelah puas membeli benang sulam yang mereknya tidak ada, kami lalu mencari sumpit bambu. Cukup lama berkeliling dari toko perlengkapan rumah tangga dan swalayan, kami baru menemukannya di toko Senyum 5000. Anehnya, semua barang dijual tidak dengan harga Rp.5000,- jadi apanya yang lima ribu? Hihihi, tak apalah asal dapat sumpit. Kami lalu ke rumah Diah setelah satu jam setengah mampir menemaninya melatih tari di pesantren tempat ibunya mengajar. Setelah magrib baru kami sempat membuat Ojodedios. Tidak lama, setelah mengajarinya saya harus pulang karena keesokan hari kami berencana ke pulau Bau Bau atau masih tetap di Kendari kemudian mengunjungi tempat wisata.




Ojodedios buatan pertama Diah yang rapi.

Sekian cerita benang di Kendari. Di bawah ini cuma mau pamer foto-foto selama di sana, hihihi. 


 Pantai Toronipa yang lumayan sepi dan bersih, pasir cokelat lumayan lah buat foto-foto :D







Air terjun Moramo yang cantiknya sepanjang 2 km menuju puncak. Waktu yang digunakan menuju sini menggunakan mobil sekitar 4 jam dari kota Kendari. Letaknya sudah masuk kabupaten Konawe Selatan. Di jalan menuju air terjun kita bisa melihat banyak rumah adat milik orang Bali, di sana ada banyak orang Bali yang ber-migrasi. Sepanjang hidup saya ini air terjun yang paling cantik yang pernah kulihat secara langsung.


Pantai yang tak jauh dari rumah Panji di Kota Lama. Di sana ada restoran yang sudah tidak berjaya lagi namanya MBM. Sayang ada banyak sampah :'( padahal cukup cantik. Selain itu agenda kami hanya mengunjungi pasar-pasar yang menjual sepatu bekas karena ada banyak pesanan teman-teman kami di Makassar. Kendari, terutama pulau Wanci terkenal dengan pasar rombengan (RB)-nya yang banyak dan kalau jago menawar dapat murah. Saya menemukan boneka Tottoro seharga Rp.5000,- :3
 
Tiba di kota Buton, Pulau Bau-Bau setelah mengarungi laut selama 6 jam dan cukup memabukkan lantaran kami menggunakan kapal Ekspress Bahari yang kata orang berbahan fiber. Kencangnya minta ampun.

Sampai di sana kami bertemu Piro dan Eka, kawan baik di Makassar yang memang tinggal di sana. Mereka menemani kami ke pasar RB (secondhand) serta menikmati senja di Benteng Keraton Buton yang konon adalah benteng terluas di dunia. Sampai menyewakan kami kamar penginapan. Kami kembali ke Makassar juga bersama mereka menggunakan Pelni. Sungguh perjalanan menyenangkan. Terima kasih Ayuk, Diah, Anto, Fahri, Panji, dan Kurni. Oya juga untuk keluarga Panji terutama Ling Ling, teman bermain selama di sana :D

 
 Panji, Fahri, Kurni, dan Ling Ling :*

 
 Oya, di Kendari saat ke Apotik Abadi yang terletak di depan Mall Mandonga, saya menemukan ini. 3D puzzle dengan tema rumah tradisional berbagai negara. Harganya Rp.10,000,- satu paket ada dua rumah. Lucuk yak ^^

Senin, 02 Juni 2014

Pameran seni dan kriya : Mother. Daughter. Sister. An Endless Conversation

Jadi tanggal 19 April hingga 19 Mei 2014 itu saya diajak bergabung dalam Art and Craft Exhibition berjudul Mother. Daughter. Sister an Endless Conversation yang diadakan oleh Rumata Art Space. Berikut saya menampilkan foto-foto dari kamera ponsel saya seadanya. 


 



Hal yang paling menyenangkan adalah lewat pameran ini 
saya bertemu banyak kenalan baru yang keren-keren.
Jadi tambah semangat buat meneruskan kegiatan ber-kriya ini. 


Nah saya sendiri memamerkan ini. 
Beberapa stok pocketbook dan sebuah album yang berisi 
kriya buatanku selama tiga tahun. 

Beberapa tulisan mengenai pameran ini bisa anda baca di sini dan di sini.
Terima kasih teman-teman yang telah berkunjung dan juga terima kasih untuk Rumata Art Space telah diajak bergabung di pameran ini.