Selasa, 29 November 2011

Ikut Kelas Menyulam 'Quotes' yuk!


Ikut Kelas Menyulam 'Quotes' yuk!
Menghadirkan Yufinats yang datang jauh-jauh dari Sorowako :)

Minggu, 11 Desember 2011
di Kampung Buku, Jalan Abdullah Dg. Sirua no. 192 E (CV. Dewi Samping Kantor Lurah)
Pukul 3 sore

GRATIS!

Alat dan bahan kami yang sediakan
(tapi kalau punya bidangan ,kain polos belacu, jarum dan benang sulam sendiri juga boleh bawa)

Cukup datang dengan tangan kreatif serta kalimat alias 'quotes' favorit yang nantinya akan disulam :)

Ajak teman, sahabat, dan orang terkasih yah!

CP: 08981826694

Minggu, 27 November 2011

Kado ulang tahun buat Lalat yang sedang flu

Jangan kira Lalat itu perempuan, gambar di atas hanya sekedar model.
Lalat itu my f***in brother di Kampoeng Sastra. Teman makan, teman tidur, teman curhat waktu jamannya anak Kampoeng Sastra sering nginap di SEMA Sastra (yang belakangan kami namai KOST) hihihi...
Sebenarnya sudah sangat lama ia menginginkan syal hitam yubiyam. Tapi saya pelupa dan sok sibuk, jadi baru bisa mengerjakannya kemarin, itupun setelah dia memajang wajah sok memelas dengan isapan ingus (sebagai tanda dia benar-benar flu) Hahaha...maafkan saya sodara. Dan Selamat Ulang Tahun!!!

Jumat, 25 November 2011

Tote Bag Kolaborasi Camane Craft dengan Ingsoc Klot.Inc



Ini proyek pertama dari kolaborasi Camane Craft dengan Ingsoc Klot.Inc
Hahhay...ssetelah sekian lama, akhirnya saya sudah bisa menjahit 'totebag' sendiri(meski belum begitu rapi)

Ayo, kalau mau memilikinya:

Tote Bag kecil
ukuran 33 x 28 cm
Harga Rp. 15.000,-

Tote Bag besar
ukuran 40 x 34,5 cm
Harga Rp. 20.000,-

Berminat?
Hubungi 08981826694

Senin, 21 November 2011

Tutorial Making Pocketbook

Tanggal 17 kemarin, saya berusia 22 tahun (tua...), tapi bukan itu yang spesial dan ingin kuceritakan. Yang akan kubagikan kali ini justru tentang ulang tahun dua teman KKN ku, sehari dan dua hari setelah ulang tahunku. Ada Mula yang berulang tahun tanggal 18 dan Bahrul pada tanggal 20 November 2011. Dan ini hadiah yang kubuat untuk keduanya, Magiq Quote Pocketbook. Saya dan Kurns percaya bahwa sebaik-baiknya kado adalah kado yang dibuat sendiri, itu akan lebih berharga daripada membeli kado, betul tidak? 
Bagi yang suka mengunjungi blognya mbak Tarlen 'vitarlenology', pasti tak asing dengan proyek pocketbook dan magiq quote yang dibuatnya. Nah, saya terinspirasi membuat hal yang sama. Tapi, meski sudah beberapa kali membuatnya, terakhir pocketbook pesanan si Adi, tapi saya tak pernah berhasil membuat yang sangat rapi  :( 
Makanya saya berharap dalam waktu dekat ini dapat rejeki nomplok untuk membeli alat pemotong kertas (tapi mudah-mudahan ada yang mau memberikannya dengan cuma-cuam, hehehe...amin). 

Dan ini tutorialnya (kalau kurang jelas, mohon ditanyakan :)

Pertama, siapkan desain sampulnya. Karena saya membuat pocketbook, jadi ukuran yang digunakan adalah A5 (bagi duanya A4). Anda bisa membuatnya menggunakan aplikasi coreldraw

 Setelah diprint (saya hanya punya kertas foto), siapkan bahan lainnya : cutter, kertas untuk isi buku, penggaris, dan alas untuk memotong kertas, benang tebal, serta jarum besar.

 Untuk lebih tahan lama, saya memakai stiker bening dengn tipe Taki Glass Film, yang biasa dipakai membuat pin itu loh (ini juga sisa membuat pin Solfest teman-teman kemarin yang kupakai, hihihi...)

 Setelah sampul selesai, gabungkan kertas isi (terserah berapa lembar). Lalu buatkan lubang memakai jarum sebanyak tiga lubang, atas, tenganh, bawah. Siapkan jarum dan benang, kita mulai mem-binding. Tusukan pertama dimulai dari dalam buku, di lubang tengah, masukkan jarum sampai tembuk ke depan sampul. Lalu lanjutkan ke lubang atas.Dari lubang atas kan sudah tembus lagi ke bagian dalam buku. Selanjutnya menusukkan di lubang paling bawah. Terakhir, masukkan jarum di lubang tengah, sampai kedua ujung benang bertemu di tengah. Lalu diikat :)

Sisanya dirapikan dan dihias sesuka hati. Diberikan tulisan apa saja :) Kemudian dikemas dalam kertas majalah bekas. Tadaaaa....Selesai...

NB: Buat Mula dan Rhul, selamat Ulang Tahun, maaf pocketbook nya masih belum rapi :p
        Maaf juga bagi penikmat tutorial, fotonya kurang jelas (kamera digitalku hilang, saya hanya                           mengandalkan kamera handphone 2MP)

Minggu, 20 November 2011

Kelas Merajut Yuk! Pertemuan ke-3


Arung dan Bobel jadi Baby Knitting, guest star :)

Yuhuuu...setelah menunggu aktifitas kami (saya dan Sheni si pelaksana hajatan rajut) reda dengan kesibukan, akhirnya kelas Merajut Yuk! bisa terlaknsa lagi hari sabtu kemarin, 19 November 2011. Jauh-jauh hari saya sudah meminta izin sama teman-teman KKN untuk tak hadir, ternyata memang hari Sabtu kegiatan di posko ditiadakan, hehehe...
Serunya kelas merajut kemarin di Ipteks, Danau Unhas, tak kalah seru dibandingkan dua kali pertemuan sebelumnya (di Kampung Buku dan di Taman Macan). Ada yang bawa nangka, dan tak lama Aan.M tiba dari Balikpapan membawa cemilan amplang...yummi...jadilah kita merajut sambil ngemil.
Sayangnya peserta sebelumnya banyak yang tak hadir. Tapi ada juga peserta baru :)
Seperti sebelumya, kelas tak pernah dimulai dengan kenal-kenalan, langsung tancap gas memilah benang dan merapatkan diri belajar membut simpul. Sebenanrnya, kali ini kita belajar 'tusuk atas' atau istilahnya 'purl'. Tapi karena banyak peserta baru, akhirnya kita mulai belajar dari awal yakni 'tusuk bawah' atau 'kint'.
Ada juga yang tidak punya jarum rajut 'bryen' langsung minta diajari 'yubiyami' alias 'finger knitting'. Jadilah kelas merajut kali ini gado-gado, hehehe...tapi tentunya malah lebih menarik :)
Ada baby knitting juga loh! Hehehe...maksudnya baby yang ikut mamanya knitting :p

Ada yang berminat gabung? Come on...its free...
Tak ada kata terlambat untuk mulai belajar...Merajut Yuk!

Berburu Benang Rajut di Makassar

Jika anda mencari toko alat dan bahan untuk berkerajinan tangan di Makassar, kalau bukan di Sentral, pasti  anda akan diarahkan ke Toko Ada. Letaknya tak jauh setelah rumah makan Bambuden, jalan Gunung Latimojong, pas di depan SD Negeri Lariangbangi. Selain murah, di sana menyediakan berbagai macam kebutuhan ber-craft yang lengkap, murah pula.

Pas bulan puasa kemarin, saya diajak Luna Vidya berburu benang. Dia menginginkan sebuah bandana rajutan lantaran rambutnya yang semakin megar akibat mulai tumbuh setelah dipotong pendek.

Awalnya, saya mengira kami akan ke Toko Ada. Ternyata Luna Vidya yang lebih akrab kusapa Kak Luna (kadang-kadang juga Mama Luna) mengajakku memasuki China Town di Jalan Jampea. Saya baru tahu kalau ada toko yang menyediakan hampir sama lengkapnya dengan Toko Ada. Letaknya tak terlalu jauh dari gerbang China Town. Cukup berjalan kaki kurang lebih 5 menit sudah sampai, alias kita bisa melihat plang tokonya dari gerbang. Tokonya berada di sebelah kiri, pas setelah hotel (yang namanya kulupa).

Namanya Toko Malang. Menyediakan berbagai macam alat dan bahan kerajinan, yang menurutku lebih lengkap daripada di Toko Ada. Saya menemukan benang berjenis Woll Besar dan Katun Lokal Sembur. Seperti mau gila melihat berbagai benang yang warnanya cantik-cantik. Juga ada berbagai keranjang-keranjang yang siap dihias dan disulap menjadi keranjang imut. Oya, di Toko Malang ini juga menyediakan berbagai kursus kerajinan loh! Hanya saja saya lupa menanyakan berapa biayanya? Setelah melihat sana situ dan membeli beberapa gulung benang, kami pun pamit. Kak Luna ternyata sangat akrab dengan pemilik toko ini. Tapi, setelah saya membanding-bandingkan harga, tawaran di Toko Malang memang sedikit lebih tinggi dibanding yang dijual di Toko Ada. Tak ada salahnya kan jalan-jalan ke sana :)

Tokonya lumayan sepi :( sepertinya kurang yang tertarik untuk berbelanja bahan craft di Makassar, kurang yang bersemangat Do It Yourself sepertinya...hehehe...

Jumat, 11 November 2011

Merajut Bandana

Bandana for Luna ;) (mengikuti bentuk bandana Luna Vidya sebelumnya) 
Dibuat sangat lama, melewati dua kali lebaran baru jadi, lantaran jarumku yang besi ternyata tak cocok untuk merajut benang katun. Lama baru dapat jarum yang cocok yaitu jarum rajut nomor 3 (beli di Poyeng) Pengerjaannya hanya 3 hari, sambil mengikuti Pembekalan KKN kemarin, hihihi...

Kamis, 10 November 2011

Satu gulung benang rajut bisa bikin apa?


Saya sering mendapati pertanyaan 'satu gulung benang rajut bisa bikin apa?'
Tentu saja jawabannya 'ya...macam-macam'
Hasil rajutan kan sangat bergantung pada jenis benang dan ukuran stik rajutnya nomer berapa? Karena ia akan mempengaruhi kerapatan rajutan kita. Biasanya kalau benang kecil dan jarum rajutnya kecil, pasti rajutannya rapat, sehingga untuk membuat syal misalnya, akan lebih pendek hasilnya. Kalau jarumnya besar dan jarum rajutnya juga besar, akan menghasilkan rajutan yang berjarak dan tentunya hemat benang. Jadi sekali lagi, semua tergantung apa yang ingin anda buat. (Berdasarkan pengalaman pribadiku sih begitu, hehehe...)
Berikut beberapa hasil benang rajutan yang pernah kubuat bersama Piyo dan Widya peserta kelas Merajut Yuk!
 Syal buatan Widya untuk anaknya Farhan


Dell Streak 5 Case buatan Piyo plus tali gantungannya
(Keduanya menghabiskan satu gulung benang TIPI dari Tobucil 
warna campur-'benang masih ada sisa sedikit loh', 
dengan jarum rajut nomer 5, hasilnya jadi rapat)
Sedangkan Kids Back Pack buat anaknya Bobel, menghabiskan satu
gulung benang Sweet Cotton dari Poyeng.
Dikerjakan hanya 3 hari untuk ukuran pemula, ini lumayan cepat loh!
Menggunakan jarum rajut nomer 3,5


 Ini buatanku, satu harddisk case dengan sumpit sebagai jarum rajutnya
plus syal yubiyami (tapi yang warna lain 
dari benang yang beda) keduanya dari satu gulung benag TIPI polos, 
bahkan masih ada sisanya sedikit)
Kalian bagaimana? Bagi cerita yah, ditunggu ;)

Rabu, 02 November 2011

Buku Catatan Dari Kertas Bekas

Sebenarnya postingan ini mesti dimuat bulan Agustus lalu, tapi saya baru menemukan foto-fotonya setelah bongkar file sana sini (pengaruh malas juga sih...hehhe). Awalnya, dua bulan sebelum Agustus (bulan apa itu yah?) saya bersama Bondan di Kampung Buku bersih-bersih gudang. Dan saya memungut semua kertas bekas kemasan buku-buku yang ada (gambar di atas). Pokoknya kalau liat kertas bekas, saya selalu sayang untuk langsung membuangnya, jadilah kamarku penuh kertas bekas saat ini ;)

Setelah lama berpikir (perenungan yang dalam ala filsuf, hahhay) saya akhirnya memutuskan kertas bekas di atas kusatukan untuk jadi sebuah buku catatan. Bertepatan di bulan Agustus, seorang teman yang tak ingin disebutkan namanya :p berulang tahun. Dia penyuka warna coklat, pas dengan warna kertas bekas itu menurutku (kalau tak salah nama kertasnya 'kertas semen' deh!)
Setelah kugunting dan dirapikan mengikuti ukuran kertas A5, saya yang belum bisa binding sendiri ala mbak Tarlen (saya mau skali ke Bandnung cuma belajar itu loh...) kerta bekas campur beberapa lembar kertas baru (agar lebih tebal) pun kubawa ke tempat jilid spiral. Saya punya langganan tempat fotocopy-an namanya Fotocopy 55 depan pintu Nol Unhas. Selalu memuaskan hasilnya :)


Setelah dijilid, sisa menyiapkan sampulnya. Saya memilih karton duplex supaya lebih kuat. Jangan lupa memilih kertas pembungkus biar menarik. Saya memilih kertas tissue yang bermotif koran berwarna coklat.

Proses menyatukannya, dengan cara merekatkan dengan lem hanya di bagian belakang (lihat gambar nomor 2 di atas, kertas warna hitam itu lumayan tebal, sengaja saya pilih untuk direkatkan dengan sampul bagian belakang). Supaya lebih kuat, saya mengambil selembar kertas lagi untuk menindis kertas hitam di belakang dengan cara direkatkan juga pakai lem.

Seperti inilah jadinya, kurang memuaskan baik hasil dan tutorialnya yah? I know...jadi tunggu saja penyempurnaannya tentunya dengan pembuatan yang lain. Waktu bikin ini, saya sendiri jadi lumayan ribet untuk foto murni step by step. :) Harap maklum...hehehe...
Oya, selamat ulang tahun temanku yang tak mau disebutkan namanya ;p