Dengan bekal semangat dan benang yang sudah melimpah ruah, saya pun menuju ke Kampung Buku dengan tergesa-gesa. Jam di hp ku sudah menunjukkan pukul 2.30 siang, Panji si gimbal bermata sipit itu belum juga muncul. Padahal kami janjian akan berangkat bersama dari UKPM lantaran ia belum pernah ke Kampung Buku. Kemudian kami sepakat melalui sms ketemu di CV. Dewi saja agar bisa hemat waktu, sebab ia baru kembali mencari sesuatu di toko handphone.
Sheni, Azurah, dan Titin, rekan partisipan Linonipi sekaligus peserta kelas merajut sebelumnya sudah sampai duluan. Saat saya tiba, pukul 3 lewat (macet tentu saja penyebabnya) ketiganya tengah menikmati makan siang yang mereka beli di jalan seleum ke Kampung Buku. Sudah ada Tika dan kak Widya juga ternyata, saya jadi tak enak lantaran terlambat. Juga ada Anna bersama baby Arung, yang ingin merujak sambil anaknya merajuk. ;p
Setelah makan, Sheni beserta Tin buru-buru mencari tempat fotocopy untuk menggandakan flyer yang berisi tentang rajutan. Tak begitu lama, Panji tiba di tempat (tentunya setelah kujemput di depan pintu gerbang Cv. Dewi).
Awalnya kukira peserta kelas merajut hanya kami-kami saja (saya, Sheni, Widya, Tika, Piyo, Weda, dan Panji) tapi pas kelas sudah mau dibuka, tiga orang perempuan berjilbab dengan senyum sumringah masuk dan segera bergabung. Mereka adalah Nanie, Umroh, dan Riana
.
Tanpa ajang perkenalan dan pembukaan kelas merajut tiba-tiba saja dimulai, entah saya lupa siapa yang memulai antusias bertanya ini itu. Kemudian berbaurlah seluruh peserta meski tak mengenal satu sama lain. Seorang peserta lagi datang, dengan senyum dan langsung terjun bergabung, namanya Kasma. Belakangan baru kutahu dia adalah crafter dengan label Toompank, saya sering berkunjung di blognya, tak menyangka bisa ketemu di kelas ini.
Menyusul dua kawan Kasma, yaitu Ewi dan Imhe. Keduanya juga antusias ketika melihat yang lain sudah memegang benang dan jarum rajut. Sembari Sheni mengajarkan teknik dasar merajut, tak lama Piyo dan Weda keluar dari dapur membawa beberapa gelas pallubutung, yummi. Setelah itu keduanya pun buru-buru mengejar peserta yang sudah keasyikan merajut. Pallubutung dibiarkan dingin beberapa saat, semuanya tenggelam merajut, saya senang ternyata respon kelas ini baik, semuanya terlihat bersemangat, meski ada yang harus beberapa kali mengulang rajutannya karena kesalahan-kesalahan kecil. Tapi tak apa, kata Sheni, semakin sering mengulang nanti semakin lancar dan akan tahu di mana letak kesalahan-kesalahan sebelumnya.
Hari mulai gelap tapi belum ada tanda kelas akan beraakhir, meski beberapa orang sudah duluan pamit. Peserta yang terakhir datang adalah Tenri, dengan bekal keterampilan merendanya, ia tak butuh waktu lama untuk menguasai teknik merajut yang prinsipnya tak jauh beda dengan merenda, yakni mengaitkan benang menjadi kain. Ifi, juga datang tak lama setelah itu.
Perbincangan kemudian beralih ke teknik merenda dan rencana membuat kelas merenda suatu saat. Setelah magrib tanpa penutup, kelas pun berakhir. Ada yang pulang membawa rajutan yang siap dilanjutkan, juga ada yang menunggu untuk pertemuan selanjutnya saja lantaran jarum rajut yang belum ada. Harus menunggu pesanan jarum dari Bandung atau Jogja tiba dulu :(
Dan saat perjalanan pulang kami baru sadar kalau pertemuan tadi tak ada sesi perkenalan, untungnya saya sempat meminta para peserta menuliskan nama dan nmer hp masing-masing. Oya, dua perempuan enjel lupa saya kenalkan, mereka adalah Wana dan Azura, tak ikut merajut, hanya penggembira sambil sesekali memerhatikan kelas ini berjalan. Thanks yah...
Terima kasih untuk semua yang sudah berpartisipasi. Sampai bertemu di kelas Merajut Yuk! edisi 2 di Taman Macan hari Minggu tanggal 30 Oktober 2011 pukul 3 sore.
Maaf saat ini belum sempat memposting keseluruhan cerita dari rangkaian kelas merajut ini. Namun intinya, yang kita pelajari pada pertemuan kali ini adalah:
"Prinsip dasar merajut hanya 3, yaitu melingkarkan benang pada jarum, memasukkan jarum ke simpul benang, dan mengambil benang melaluinya. Sedangkan teknik rajutan hanya ada 2, yaitu Knit dan Purl. Di samping itu ada juga rajutan dasar (cast on) dan rajutan akhir (bind off)."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Creativity and Share with love...