Selasa, 14 Mei 2013

Cara membuat kompos dengan keranjang takakura



Kali pertama saya dengar nama keranjang takakura disebut-sebut itu tahun 2011 akhir. Waktu saya ikut program kampus Kuliah Kerja Nyata Kemitraan dengan Walikota Makassar dengan tema "Penanganan Sampah Kota". Sebagian ceritanya pernah saya tulis di sini. Saat itu saya mengunjungi rumah salah satu ketua RT di Kelurahan Rappocini untuk tanya-tanya soal penanganganan sampah di lingkungannya. Pak RT inilah yang bercerita kalau dia sendiri di rumahnya sudah membuat keranjang takakura. Saat saya bertanya "Apa itu Pak?" Ini Pak RT malah balik bertanya "Hah? Mahasiswa tidak tahu keranjang takakura?"
Wui ih... Ini Bapak kira mahasiswa tahu segalanya kah???
Sejak itu saya mulai cari tahu sana-sini dan berniat membuat sendiri di kamar kos ku. Tapi waktu itu kamarku terlalu sempit dan barangnya penuh sana sini, tak ada tempat tersisa. Barulah sekarang saya bisa membuatnya, setelah punya spca lebih di rumah baru ;)
Keranjang Takakura adalah keranjang pembuat kompos yang praktis dan ringkas. Nama keranjang ini diambil oleh pembuat pertamanya yaitu Koji Takakura dari Jepang.
Senangnya karena sampah-sampah sayuran sudah ada tempat buat menampungnya jadi tidak usah dibuang. Kompos sangat baik untuk tanah dan tanaman, daripada terus membeli, lebih baik bikin sendiri... ;)

Alat dan Bahan :
- Keranjang dengan banyak lubang (kebanyakan memakai keranjang cucian yang ada penutupnya, termasuk saya)
- Kardus bekas (ukurannya disesuaikan dengan keranjang)
- Sekam (kulit padi-padian yang bersisik, kering, dan tidak untuk dimakan)
- Jaring plastik dengan pori kecil (kemudian dijahit segi empat untuk dijadikan bantalan sekam)
- Kain penutup untuk keranjang
- Kompos organik (yang bentuk cair juga bagus) ini tak perlu banyak.

Cara membuat:
1. Persiapkan 2 buah bantal sekam. Caranya jahit jaring segi empat lalu masukkan sekam ke dalamnya, tidak perlu banyak. Ukuran bantalnya sesuai dengan ukuran keranjang. Kita membuat 2, untuk alas paling bawah dan satunya untuk menutup setelah dimasukkan sampah organik. Sekam berfingsi sebagai penyerap air dan membuat bau sampah tidak keluar.
2. Masukkan kardus bekas ke dalam keranjang dan lekatkan di sisi mengelilingi keranjang, ini berfungsi sebagai pelapis dari udara langsung dari luar dan mencegah gangguan seperti serangga, tikus, dan semacamnya masuk ke dalam keranjang. Juga air tidak merembes keluar dari keranjang.
3. Mulai membuat kompos tapi jangan lupa menyimpan bantal sekam terlebih dahulu di dasar. Lalu lapisan pertama campuran sekam dengan tanah plus kompos. Kompos di sini berfungsi sebagai starter. Lalu mulai masukkan sampah organik dapur :) Ingat kecuali KULIT JERUK dan TULANG (yang mengandung protein) akan memperlambat proses pembuatan kompos. Komposisi tanah dan sampah organik itu 1:1 dan
4. Lapisi penutup keranjang dengan kain.

Berikut tips yang saya copy dari Green Kompasiana:


1.  Keranjang ini cocok untuk keluarga kecil atau anak kost/single.  Keranjang malahan bisa disimpan dalam kamar kost, walaupun saya tidak sarankan karena kadang keranjang didatangi semut-semut.  Simpan keranjang di tempat teduh.  Jangan lupa menyapu area bawah keranjang secara berkala supaya tidak banyak semut atau ceceran sekam disekitarnya.
2.  Sampah yang dimasukkan keranjang sebaiknya berupa daun-daunan/sayuran/buah.  Tidak disarankan membuang sisa-sisa protein/tulang/ayam/ikan/daging walaupun beberapa orang mencoba membuangnya di keranjang takakura dengan hasil yang bagus.   Keranjang yang berfungsi baik pembusukan berjalan cepat, tidak berbau, suhunya hangat.  Malahan pada pagi hari kalau keranjang dibuka terlihat keluar uap hangat.    Iris-iris sampah supaya penguraiannya cepat.
3.  Buang sampah organik dapur dibaskom saringan dalam bak cuci piring.  Biarkan sampah terguyur air cucian piring.  Tutup dengan penutup.  Gunanya supaya sampah sayuran tercuci dan telur-telur lalat tercuci untuk mencegah tumbuh belatung di keranjang takakura.
4.  Kalau sampah di baskom saringan sudah penuh baru masukkan ke dalam keranjang takakura.  Tutupi lagi dengan sekam baru beberapa sekop.  Ini membuat pembuangan sampah lebih praktis (misalnya 2 kali sehari).  Prinsip dalam membuat kompos adalah ‘bom organik’ yaitu membuang sampah dalam jumlah besar setiap kalinya, daripada membuang sampah sedikit-sedikit ke dalam keranjang.  Setelah itu guyur sampah dengan air sedikit saja supaya pembusukan terjadi.  Lebih bagus kalau airnya cucian beras atau air manis/gula.
5.  Perhatikan perbandingan sekam/tanah dengan sampah, harus seimbang.  Kalau isi keranjang mulai penuh atau berair masukkan sekam dan tanah yang baru.  Lama kelamaan anda akan bisa mengira-ngira supaya pengomposan terus terjadi.
6.  Kalau proses pengomposan terjadi dengan baik, sisi luar keranjang akan terasa hangat kalau disentuh.  Karena proses pengomposan ini ‘aerob’ atau membutuhkan oksigen, isi keranjang sebaiknya diaduk-aduk dengan sekop tangan setiap hari.
7.  Kalau keranjang sudah penuh (cukup lama, bisa 3-4 bulan tergantung volume sampah anda) biarkan saja keranjang ini dan gunakan keranjang lain untuk membuang sampah anda (jadi buat dua keranjang takakura).   Kompos didalam keranjang pertama lama kelamaan akan mengering dan terperam.  Kalau sudah kering isi keranjang ini bisa dihamparkan disekitar pohon buah anda atau untuk tanaman hias setelah terlebih dahulu dicacah (saya tidak melakukannya, tapi langsung disebar).
8.  Cara lain isi keranjang yang sudah penuh dituang keatas karung plastik.  Sampah yang belum terurai dimasukkan lagi kedalam keranjang.   Sampah yang sudah terurai (kompos) diangin-anginkan diatas karung plastik di tempat teduh sampai mengering (jangan dijemur) kurang lebih seminggu.  Kalau sudah kering bisa disebar di kebun anda.
Selamat mencoba!!

Berikut juga video tutorial yang lumayan jelas dari Klinik Tanaman :





4 komentar:

  1. nda mengerka eka. sepertinya haruska belajar langsung darimu :D. pernahka liat caranya di kartunnya george monkey tp nda pake sekamji. susah dpt sekam bela

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha... masa? bukami pale itu video di yutup... bah banyak caraji bikin pupuk kompos Rin... ini cuma salah satunya ;) sekam banyak di rumahku... hehehe...

      Hapus
  2. Balasan
    1. Dengan senang hati Vera :) Terima kasih...

      Hapus

Creativity and Share with love...