Jadi ingat sama Biblioholic :(
Tanggal 15 Maret, sebenarnya saya
tidak menentukan akan ke mana-mana, jadwal kosong. Jadi Sheni mengajak saya ke
Omunium, sekalian mencari buku kata Sheni. Tematnya tak jauh dari kosan,
sebenarnya bias jalan kaki dari Gandok, Cuma karena jalanannya menanjak jadi
bias bikin capek, akhirnya kami naik angkot bayar Rp 1000. Saya senang dengan
tarif angkot di Bandung, sesuai jarak, semakin dekat semakin murah sewa
angkotnya, hehehe.
Omunium tepat di depan Universitas
Parahyangan, yang konon biaya kuliahnya paling mahal di Bandung. Tempatnya
berbentuk ruko tepat di lantai dua. Suasananya keren, meski tidak begitu luas.
Ada ruang khusus untuk sewa komik dan majalah, ada bagian rak yang isinya
buku-buku murah baik dalam maupun luar negeri, terus ada rak sudut untuk
craft-craft yang dijual, dan itu tidak asing bagi saya, rata-rata saya pernah
mengunjungi blog pembuatnya. Makanya, meski saya tidak sempat bertemu
crafter-nya, minimal saya bertemu karya-karyanya.
Ada banyak,
Mogus-nya mas Moel, Vantiani, Salamatahari, Digital Pisang, pocketbook
Vitarlenology, ada bantal desain His Hero His Demon juga, Apa Namanya, pokoknya banyak deh. Saya membeli beberapa
kartu pos Vantiani, mini pocketbook Kontemplancity, serta buku Peradaban Modern
karya Larry Gonick seri 2 (buku yang sudah langka soalnya). Selain itu, Omunium
juga menjual beberapa merchandise band, terus banyak pernak-pernik pajangan
yang keren, seperti barang-barang hasil trashwork dan lukisan. Saya suka…
Dari Omunium kami berjalan
sedikit ke tempat minum jus yang disukai Sheni, kita bisa me-mix kan buah
sesuka hati, weits… I love it.
Lalu kembali ke Gandok berjalan kaki. Setelah
itu menghabiskan malam dengan nongkrong bersama teman-teman Sheni, berkenalan
dengan Ari, Choki, dan Kep. Anak-anak Bandung seru, mereka baik dan pastinya
ramah. Oya, Kep sih bukan anak Bandung, dia juga anak Makassar, cuma saya baru
kenal di Bandung. Kami menghabiskan malam di Camden, hmm…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Creativity and Share with love...