@Bandara Sultan Hasanuddin
Berangkatlah kami tanggal 12
Maret kemarin. Sheni diganti sama Nou karena dia sudah berangkat duluan ke
Bandung bulan Februari. Perjalanan pun dimulai, Saya, Upi, Wana, dan Nou. Kami
berangkat start dari pondokan Wana, diantar sama se-Genk Candra, Rafa, Ade, dan
teman Nou si Ghost. Tentu saja awal yang menyenangkan karena se-Genk itu heboh,
di bandara kita foto-foto bareng, main dorong-dorongan, sampai bergosip ria.
Penerbangan Makassar ke Surabaya
tepat pukul 16.15 wita. Penerbangan dipercecpat, entah karena apa. Awalnya
penerbangan pukul 7 malam. Saya jadi tidak sempat mengikuti perkuliahan hari
senin, tapi sempat ke kampus bawa surat izin dan proposal untuk permohonan
pembimbing skripsi. Lalu buru-buru pulang dan bersiap.
Ini kali ke-tiga saya naik pesawat
terbang, saya selalu tidak nyaman karena telinga saya pasti selalu berdengung.
Tapi selalu ada lagu yang siap menemani perjalanan melalui headset, jadi tidak
begitu terasa-lah. Perjalanan satu jam lima belas menit, saya juga membaca
jurnal Kontinum di pesawat, jadi cukup nyaman kali ini. Meski telinga tetap
berdengung, hahhay.
@Bandara Juanda
Kami harus menunggu 24 jam untuk
penerbangan selanjutnya, bisa dibayangkan bertapa membosankannya menunggu? Yah…
untung saja di Bandara Juanda disediakan tempat khusus untuk beristirahat, ada
karpet untuk tidur dan ruangannya luaaaaaaas sekali di lantai 2. Kami pun
gantian untuk terjaga sambil menjaga barang. Sesekali memesan kopi panas dan
makan roti untuk bisa tetap melek dan tidak kelaparan. Sampai jam menunjukkan
pukul 3 sore. Kami pun beres-beres dan bersiap untuk check in penerbangan
Surabaya-Bandung. Tentunya tidak lupa mengisi botol-botol kami dengan air
mineral yang disediakan di bandara. Pokoknya harus hemat hemat hemat…
Kali ini saya membaca buku Mitch
Albom yang diberikan kak Aan sambil memutar lagu-lagu Adele. Telinga saya tidak
lagi berdengung sampai mendarat, suatu kesyukuran.
@Bandara Husein Sastranegara
Kami tiba di Bandung sekitar
pukul 6 sore. Sheni ternyata sudah ada menunggu kami di depan, senangnya. Kami
pun berjalan keluar bandara lalu naik angkot menuju Gandok, tempat kosan teman
Sheni, namanya Risma. Si Risma adalah teman Sheni yang juga crafter, dia keren!
Jago menjahit dan membuat baju-baju dengan tema gothic, sekarang di malah ada
di Makassar. Jadi kamarnya kami tumpangi selama di sini. Namanya juga
perjalanan super hemat, tidak ada bajet untuk sewa kamar apalagi hotel. Hehehe…
Saya menamai perjalananku kali
ini Craft Tour karena memang tujuanku cuma itu, mau bertemu crafter yang selama
ini kukenal lewat dunia maya, dan mau membeli bahan-bahan craft yang tidak ditemukan
di Makassar.
wahhhh nice trip, selain ongkosnya yg cheap, pengalamanx juga sipp, hehehe...
BalasHapusbawa oleh2 apa dari sana eka ? ^^
Hmm...belum pulang ini Nis, baru dua hari... oleh-olehnya paling benang...hahhaa...
Hapusnda ke jogja?
BalasHapusMau kak... tapi belum pasti tanggal berapa... ketemuki di sana dih? heheh...
Hapuswah ... mauuu
BalasHapussaya tunggu ole2 naaa.. heheh